Akses Informasi Masyarakat melalui SMS Center Bupati ke 08113445999, SMS Malowopati 08113322958, SMS LAPOR ketik BJN [spasi] ISI kirim ke 1708

Artikel

Batik Jumput Prayungan Tembus Pasar Luar Negeri

30 Agustus 2018 12:06:49  Admin Desa  115 Kali Dibaca  Produk Desa

Prayungan-bjn.desa.id (08/03/2018). – Banyak pengrajin Batik di Bojonegoro, salah satunya Hj. Sri Supatmiati (63 th), pengrajin sekaligus Pemilik Usaha Batik Jumput asal Desa Prayungan, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro, Jawa Timur. Beliau mengemukakan, pengrajin batik jumput harus berani mengembangkan motif batik, tidak hanya berkutat pada motif lama, agar bisa berkembang (7/3/18), Usaha yang digeluti sejak 1989 tersebut Mulai Tembus Pasar negara tetangga. Produksi kain batik khas Bojonegoro tersebut terus berkembang, bahkan pasar produk itu kini telah sampai di Pasar Luar Negeri.

https://prayungan-bjn.desa.id/wp-content/uploads/2018/03/aaaa-2.jpg

Dua perempuan duduk di ruang belakang rumah keluarga H. Isa Ashari di Desa Prayungan, Tangan perempuan itu dengan terampil mengambil karet yang digunakan mengikat kain merah. Satu per satu, dengan tekun, keduanya melepas ikatan setelah kain dicelup dengan pewarna. Setelah itu, kain tersebut dijemur untuk dikeringkan.
Sekilas, kain batik yang diproduksi keluarga Isa Ashari itu memang tampak biasa. Pada kain hanya ada motif-motif bulat, kembang, atau bintang. Tapi, ternyata di situlah letak keindahan kain batik tersebut. “Di Bojonegoro sini, batik jumput adanya ya di sini (Prayungan, Red),” terang Isa Ashari kepada wartawan koran ini.
Disebut batik jumput lantaran cara membuatnya. Yakni, kain putih polos belakangnya diberi biji-bijian kecil, lalu dijumput dengan ujung jari dan biji tersebut ditali karet. Setiap satu kain, bisa sampai ratusan biji yang diikat karet gelang tersebut.
Tahap selanjutnya, kain diwarna sesuai dengan selera. Hasilnya, bekas karet pengikat biji tadi tidak terkena pewarna kain, sehingga menjadi motif batik.
Menurut Isa, pihaknya mulai membuat batik jumput setelah mengikuti pembinaan kelompencapir yang mengajarkan cara membuat batik jumput, yakni pada 1990. Sejak saat itu, dia mencoba membuat batik yang lain dari tradisi batik yang ada.

Sumber Foto : blokbojonegoro.com

Kali pertama dia membuat kain batik jumput untuk taplak meja dan seprei. “Ternyata laku, sehingga saya terus mengembangkannya sampai sekarang,” tuturnya.
Dia mengakui bahwa batik jumput sebenarnya juga diproduksi di daerah lain seperti di Jogjakarta dan Solo. Namun, di Jogjakarta dan Solo batik jumput belum berkembang baik karena kalah dengan batik tulis.
Isa menambahkan, awalnya dia mengerjakan semua proses membatik sendiri. Namun, sejak 2002 dia mulai mempekerjakan karyawan, terutama dari kalangan ibu-ibu rumah tangga. Kini, dia memiliki sekitar 36 karyawan.
Para karyawannya tersebut ada yang mengerjakan batik jumput di rumah masing-masing dan hanya pewarnaan yang dilakukan di rumah (H. Isa Ashari).
Lantaran ketatnya persaingan di pasar kain, Isa harus memutar otak agar batik jumput tetap eksis. Saat ini, dia mencoba membuat corak khas sendiri yang berbeda dengan kain batik lainnya. Kekhasan itu di antaranya terletak pada ketajaman warna yang dipilih, seperti merah menyala, hijau matang, biru, dan ungu.
“Warna batik jumput di sini cerah-cerah. Dan kita tidak hanya menyediakan kain, tapi juga dalam bentuk pakaian,” terangnya.
Soal harga, batik jumput tidak mematok harga tinggi. Yakni, antara Rp 15 ribu sampai Rp 100 ribu per lembar. Namun, untuk pakaian jadi bisa mencapai Rp 200 ribu per buah. “Harganya memang mahal karena kita menggunakan tangan,” imbuhnya.
Saat ini, tambah dia, distribusi kain batik jumput telah menjangkau pasar di beberapa daerah di Jatim, Jateng, bahkan Singapura. Selain itu, sejak tahun lalu hingga kini dia 3 kali mengikuti pasar lelang di Surabaya untuk memasarkan produk tersebut. Hasilnya, omzet penjualan kain batiknya pun meningkat. Kini, omzet setiap bulannya mencapai Rp 50 juta.
Satu hal yang masih menjadi obsesi Isa, yakni batik jumput menjadi seragam para birokrat seperti batik gedog di Tuban. (WebDesa/Admin Desa)

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Info Umum

Peta Desa

Aparatur Desa

Back Next

Sinergi Program

Agenda

Statistik Penduduk

Info Media Sosial

Arsip Artikel

28 Juni 2021 | 342 Kali
PERATURAN MENTERI
01 September 2020 | 268 Kali
SO Pemerintah Desa
01 September 2020 | 252 Kali
Kartu Pedagang Produktif
20 April 2014 | 243 Kali
Peraturan Pemerintah
01 September 2020 | 236 Kali
LPMD
01 September 2020 | 227 Kali
Penerbitan KTP
28 Juni 2021 | 201 Kali
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG DESA
30 April 2014 | 179 Kali
LinMas
01 September 2020 | 174 Kali
Tupoksi Perangkat Desa
22 April 2014 | 106 Kali
Pengaduan
05 Juli 2017 | 84 Kali
Aparatur Desa
26 Agustus 2016 | 163 Kali
Sejarah Desa
08 Agustus 2017 | 94 Kali
Peran UKM dalam Pembangunan Ekonomi Daerah
05 Juli 2017 | 98 Kali
Statistik